Jumat, 01 Mei 2009

Lilin Harapan

Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengar percakapan mereka.
Yang pertama berkata, “Aku Adalah Damai. Namun manusia tidak dapat menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata,”Aku Adalah Iman. Sayang aku tidak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai berbicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran lilin ketiga berbicara, “Aku Adalah Cinta. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ke tiga.

Tanpa terduga…

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar dan melihat ketiga lili telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata, “Ekh apa yang terjadi?! Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!” Lalu ia menangis tersedu – sedu.
Lalu dengan terharu lilin ke empat berkata, “Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat menyalakan ketiga lilin lainnya, Akulah Harapan.”

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil lilin harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita…
… dan masing – masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, dan Cinta dengan HARAPAN nya!!!